Kamu tahu mobil ? ah pertanyaan
konyol . Di era yang serba canggih ini siapa yang tidak tahu mobil. Mobil merupakan alat transportasi , jika kita pergi
sekolah sering menggunakan mobil, mau jalan-jalan naik mobil, dan banyak
aktifitas lain yang menggunakan mobil.
Mobil itu saya ibaratkan
kehidupan, kehidupan yang menjadi milik kita masing-masing. Bagaimana kita
mengendalikan mobil di jalanan, tidak ubahnya kita sedang mengendalikan hidup
kita sebenarnya.
Coba perhatikan kendaraan yang
berlalu lalang di jalan raya. Ada mobil menyalip mobil yang lainnya, ada yag
saling berpapasan, ada yang mogok, ada yang celaka, ada yang jatuh ke jurang
dan masih bayak kejadian lainnya. Jika kita amati satu persatu ternyata itu
bisa menjadi pelajaran hidup.
Mobil yang menyalip adalah mobil
yang menjalankan gas atau kecepatan lebih tinggi. Jika mesin itu adalah
semangat kita untuk mencapai sukses berarti mobil ini memiliki semagat juang
yang tinggi. Sedang apa yang terjadi dengan mobil yang disalip? Dia didahului
oleh mobil lainnya. Jika kita lengah, kita tidak memiliki semangat juang yang
tinggi maka kita akan tertinggal oleh rekan kita yang lainnya.
Mobil yang berpapasan itu ada
yang lebih bagus ataupun lebih jelek. Hal ini menandakan bahwa alur hidup
antara orang yang satu dengan yang lainnya berbeda. Kita boleh saja melihat
orang lain, dia lebih bagus, dia lebih unggul atau apalah istilahnya. Akan
tetapi kita harus sadar bahwa alur hidup kita dengannya jelas berbeda. Jika dia
hebat dalam hal tertentu maka kamu juga hebat dalam hal lain. Ingat Allah itu
adil.
Mobil yang mongok, inilah kita
saat mencapai titik jenuh dalam hidup. Dimana kita merasa lelah dengan
semuanya. Untuk hal ini saya katakan “Berlarilah
sampai rasa lelah itu kelelahan mengejarmu”. Memangnya setelah mogok kita
tidak mau hidup kembali? Hey, hidup akan terus berjalan. Kita diam orang lain
terus bergerak. Apa yang akan terjadi!
Ada mobil yang jatuh ke jurang,
mobil ini lah yang tidak mengikuti alur yang ada. Mobil yang salah memilih
tujuan hidupnya. Mobil yang lengah dan terpuruk pada masalah hidupnya. Maka
tentukan tujuan hidupmu sekarang supaya
si mobil tak akan pernah jatuh ke jurang. Keep Moving Forward!
Kaca-kaca yang ada pada mobil
coba perhatikan, ada di kanan, di kiri, di depan, di belakang. Ini bisa kita ibaratkan
sebagai cerminan kehidupan orang lain. Ada yang tertinggal, ada yang satu
jalan/arah, ada yang lebih dulu dan lainnya. Namun sadarilah, lihat kaca mobil
bagian depan, karena masa depan kita berada di depan bukan dibelakang ataupun di samping.
Bukankah kaca bagian depan lebih besar
dari kaca-kaca yang lain?
Banyak jalan kehidupan yang kita
lewati untuk mencapai sukses, ada jalan terjal, ada jalan turus, ada jalan
menanjak dan menurun. Yang perlu kita lakukan hanyalah mengikuti alur hidup kita sendiri. Tentukan
tujuan hidup kita, sebenarnya kita mau kemana ? Dengan begitu si mobil akan
melaju terarah mengikuti rambu-rambu yang ada yaitu rambu-rambu yang kita
pelajari di sekolah maupun dari kehidupan sebenarnya. Si mobil akan terus
melaju ke depan, menjauhi masa lalu. Si mobil juga punya kaca spion untuk
belajar dari masa lalunya, kaca di sebelah kanan dan kiri untuk meperoleh
pengalaman. Tak peduli mobil mana yang lebih bagus, tapi mobil mana yang bisa
terus memacu mesin dengan semangat dan mobil mana yang akan tiba terlebih
dahulu ke pucak tujuannya. Karena mobil yang mogok di tengah jalan dan tidak
melanjutkan perjalanan tidak mungkin mencapai tujuannya, karena ia terpuruk
oleh keadaan dan tidak bangkit dari kegagalan.
Ayo kendalikan hidup kita jangan sampai
didahului orang lain. Catatan penting kita tidak boleh berhenti karena
kegagalan ataupun terpeleset karena kesalahan yang kita buat sendiri.
“Gagal bukan alasan untuk berhenti!!”
Created(Lita Lestari)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar