Sabtu, 02 Februari 2013

Ada Apa Dengan Pedagang ?



“Pedagang yang jujur itu merupakan salah satu jalan mudah masuk surga”
Begitulah kutipan yang saya dengar waktu pengajian, waktunya saya lupa lagi. Yang jelas kutipan yang dahulu saya anggap tidak ada artinya sama sekali,sekarang saya baru menyadari ternyata kutipan itu berharga sekali loh.

Ada kata yang ingin saya tanyakan, mengapa Allah SWT bilang pedagang yang jujur itu lebih cepat masuk syurga ? Dan mengapa Rasulullah SAW ditakdirkan sebagai pedagang ? mengapa tidak sebagai Astronot, Pilot, atau mungkin Psikolog ? Ya tepat jawabannya karena mungkin zaman dahulu memang belum ada profesi seperti itu. Hahahaa

Eh, jangan sebatas itu dong mikirnya. Coba deh teliti lagi. Rasulullah ditakdirkan sebagai pedagang bukan hal omong kosong. Begitu pun dengan Nabi-nabi yang lain, Nabi Sulaiman AS misalnya yang ditakdirkan Allah SWT menjadi kaya raya atau mungkin Nabi Yusuf AS yang memiliki paras yang tampan. Dan kau tahu apa alasannya ? Ya tak lain untuk memberi tauladan pada kita semua. Bukankah Allah selalu memberi yang terbaik untuk hambanya ? dan ini salah satu buktinya.

Tapi yang akan saya bahas disini, bukan Sulaiman AS yang kaya raya atau mungkin Yusuf AS yangberparas tampan. Saya hanya akan membahas kenapa Rasulullah ditakdirkan menjadi pedagang dan kenapa Alloh menjanjikan syurga bagi para pedagang jujur.

Kamu bisa lihat fakta-fakta dini hari yang terjadi, bayak sekali pedagang yang tidak jujur. Entah apa alasan mereka berbuat kecurangan. Dan inilah pendidikan karakter berperan. Bagaimana sekolah harus mencetak karakter-karakter anak bangsa yang bermoral. Seperti bakso sapi yang dicampur dengan daging babi, pengurangan timbangan, barang yang sudah tidak layak dijual diselipkan untuk memberatkan timbangan, limbah makanan didaur ulang pakai zat adiktif berbahaya, dan masih banyak lagi aksi yang tidak bertanggung jawab ini. Astagfirullah semoga Allah semoga menyadarkan mereka semua.

Maka tak salah Allah menakdirkan Rasulullah sebagai pedagang, dan Allah menjanjikan surga bagi para pedagang yang jujur. Karena apa ? karena jadi pedagang yang jujur itu sulit. Paham.

Andai saja para pedagang itu sadar, banyak sekali jiwa yang dirugikan oleh aksi tersebut. Eiiits, bukan hanya para konsumen yang dirugikan lho, tapi dirinya sendiri yag paling rugi. Karena apa? ya karena mereka menyia-nyiakan tiket mudah masuk surga. Itulah kerugian besarnya. Mereka lebih memilih neraka-Nya Allah dari pada surga-Nya.
Akhir kata, “Terlalu pekat kabut Kebohongan yang menutupi cahaya kejujuran”. Pilihan ada ditangan anda HEAVEN or HELL ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar