“Pedagang yang jujur itu merupakan
salah satu jalan mudah masuk surga”
Begitulah
kutipan yang saya dengar waktu pengajian, waktunya saya lupa lagi. Yang jelas
kutipan yang dahulu saya anggap tidak ada artinya sama sekali,sekarang saya
baru menyadari ternyata kutipan itu berharga sekali loh.
Ada kata
yang ingin saya tanyakan, mengapa Allah SWT bilang pedagang yang jujur itu
lebih cepat masuk syurga ? Dan mengapa Rasulullah SAW ditakdirkan sebagai
pedagang ? mengapa tidak sebagai Astronot, Pilot, atau mungkin Psikolog ? Ya
tepat jawabannya karena mungkin zaman dahulu memang belum ada profesi seperti
itu. Hahahaa
Eh, jangan
sebatas itu dong mikirnya. Coba deh teliti lagi. Rasulullah ditakdirkan sebagai
pedagang bukan hal omong kosong. Begitu pun dengan Nabi-nabi yang lain, Nabi
Sulaiman AS misalnya yang ditakdirkan Allah SWT menjadi kaya raya atau mungkin
Nabi Yusuf AS yang memiliki paras yang tampan. Dan kau tahu apa alasannya ? Ya
tak lain untuk memberi tauladan pada kita semua. Bukankah Allah selalu memberi
yang terbaik untuk hambanya ? dan ini salah satu buktinya.
Tapi yang
akan saya bahas disini, bukan Sulaiman AS yang kaya raya atau mungkin Yusuf AS
yangberparas tampan. Saya hanya akan membahas kenapa Rasulullah ditakdirkan
menjadi pedagang dan kenapa Alloh menjanjikan syurga bagi para pedagang jujur.
Kamu bisa
lihat fakta-fakta dini hari yang terjadi, bayak sekali pedagang yang tidak
jujur. Entah apa alasan mereka berbuat kecurangan. Dan inilah pendidikan
karakter berperan. Bagaimana sekolah harus mencetak karakter-karakter anak
bangsa yang bermoral. Seperti bakso sapi yang dicampur dengan daging babi,
pengurangan timbangan, barang yang sudah tidak layak dijual diselipkan untuk
memberatkan timbangan, limbah makanan didaur ulang pakai zat adiktif berbahaya,
dan masih banyak lagi aksi yang tidak bertanggung jawab ini. Astagfirullah
semoga Allah semoga menyadarkan mereka semua.
Maka tak
salah Allah menakdirkan Rasulullah sebagai pedagang, dan Allah menjanjikan surga
bagi para pedagang yang jujur. Karena apa ? karena jadi pedagang yang jujur itu
sulit. Paham.
Andai saja
para pedagang itu sadar, banyak sekali jiwa yang dirugikan oleh aksi tersebut.
Eiiits, bukan hanya para konsumen yang dirugikan lho, tapi dirinya sendiri yag
paling rugi. Karena apa? ya karena mereka menyia-nyiakan tiket mudah masuk
surga. Itulah kerugian besarnya. Mereka lebih memilih neraka-Nya Allah dari
pada surga-Nya.
Akhir kata, “Terlalu pekat kabut Kebohongan yang menutupi
cahaya kejujuran”. Pilihan ada ditangan anda HEAVEN or HELL ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar