“Sebagai warga negara yang baik kita harus memiliki rasa nasionalisme”.
Itulah yang kebanyakan orang
bilang termasuk saya. Loh, memangnya apa itu nasionalisme? Sampai banyak orang
bilang begitu. Berarti yang tidak memiliki rasa nasionalisme bukan warga yang
baik dong. Hehehe.
Nasionalisme, saya pikir semua
orang pasti tahu apa arti nasionalisme. Dari mulai remaja, dewasa, tua, kakek,
nenek pasti tahu. Tapi bagi yang belum tahu, nasionalisme secara sederhana
dapat diartikan sebagai sikap mencintai tanah air lebih dari segalanya. Membela
negara dari berbagai ancaman dari dalam maupun dari luar, lebih mementingkan
kepentingan negara daripada kepentingan pribadi. Tapi disini saya akan membahas
bagaimana nasionalisme sebenarnya.
Sebelumnya saya mau tanya pada
anda. Apa nasionalisme sudah melekat pada diri anda? Yakin? Yakin aja atau
yakin banget? Hahaha. Begini ya, nasionalisme itu sangat penting Sob. Saya
pikir jika ditanya sudahkah anda merasa nasionalisme? Pasti jawabnya, ya sudah
lah masa tidak cinta sama negeri sendiri. Akan tetapi, pada kenyataannya
sedikit sekali sikap yang mencerminkan nasionalisme atau mungkin bisa dibilang
tidak sama sekali.
Realita sekarang, misalnya saja
yang paling sederhana masalah membuang sampah. Kebanyakan dari kita seenaknya
saja membuang sampah. Ya, memang kelihatannya sepele. Akan tetapi, dampak yang
ditimbulkan dari perbuatan seperti ini tidaklah sepele. Dari mulai bencana
banjir, gangguan pernapasan, menyempitnya pasokan air bersih, pencemaran lingkungan
dan masih banyak lagi. Itu semua bukan masalah sepele kan? Ada yang bilang itu
kehendak tuhan. Fine, memang benar tapi kenapa Tuhan bisa berkehendak demikian?
Kembali lagi manusia lah penyebab utamanya.
Dan yang mengejutkannya lagi,
orang-orang yang katanya nasionalisme itu semuanya koruptor. Kenapa saya bilang
semuanya koruptor? Ya, memang pada kenyataannya demikian. Saya gak akan
munafik. Jujur saya juga merasa bahwa diri saya juga seorang koruptor. Koruptor
waktu, koruptor belajar, koruptor kewajiban. Dan itukah nasionalisme? Tidak
kawan! Indonesia perlu pemimpin-pemimpin bangsa yang jujur.
Begini ya, seperti kata pepatah “Jangan memvonis apapun yang jelas-jelas kau
tak tahu kebenarannya”. Disini saya tidak
akan memvonis siapa yang salah, siapa yang tidak nasionalis, atau siapa saja
yang koruptor. Saya hanya menginginkan kesadaran dari semua pihak untuk
meningkatkan rasa cinta pada tanah air. Karena dengan bermodal cinta kita akan
bisa melakukan segalanya tanpa paksaan dan tekanan.
“Satu langkah kecil untuk Indonesiaku”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar