Minggu, 24 Maret 2013

Nasionalisme kah?


“Sebagai warga negara yang baik kita harus memiliki rasa nasionalisme”.
Itulah yang kebanyakan orang bilang termasuk saya. Loh, memangnya apa itu nasionalisme? Sampai banyak orang bilang begitu. Berarti yang tidak memiliki rasa nasionalisme bukan warga yang baik dong. Hehehe.
Nasionalisme, saya pikir semua orang pasti tahu apa arti nasionalisme. Dari mulai remaja, dewasa, tua, kakek, nenek pasti tahu. Tapi bagi yang belum tahu, nasionalisme secara sederhana dapat diartikan sebagai sikap mencintai tanah air lebih dari segalanya. Membela negara dari berbagai ancaman dari dalam maupun dari luar, lebih mementingkan kepentingan negara daripada kepentingan pribadi. Tapi disini saya akan membahas bagaimana nasionalisme sebenarnya.
Sebelumnya saya mau tanya pada anda. Apa nasionalisme sudah melekat pada diri anda? Yakin? Yakin aja atau yakin banget? Hahaha. Begini ya, nasionalisme itu sangat penting Sob. Saya pikir jika ditanya sudahkah anda merasa nasionalisme? Pasti jawabnya, ya sudah lah masa tidak cinta sama negeri sendiri. Akan tetapi, pada kenyataannya sedikit sekali sikap yang mencerminkan nasionalisme atau mungkin bisa dibilang tidak sama sekali.

Realita sekarang, misalnya saja yang paling sederhana masalah membuang sampah. Kebanyakan dari kita seenaknya saja membuang sampah. Ya, memang kelihatannya sepele. Akan tetapi, dampak yang ditimbulkan dari perbuatan seperti ini tidaklah sepele. Dari mulai bencana banjir, gangguan pernapasan, menyempitnya pasokan air bersih, pencemaran lingkungan dan masih banyak lagi. Itu semua bukan masalah sepele kan? Ada yang bilang itu kehendak tuhan. Fine, memang benar tapi kenapa Tuhan bisa berkehendak demikian? Kembali lagi manusia lah penyebab utamanya.

Dan yang mengejutkannya lagi, orang-orang yang katanya nasionalisme itu semuanya koruptor. Kenapa saya bilang semuanya koruptor? Ya, memang pada kenyataannya demikian. Saya gak akan munafik. Jujur saya juga merasa bahwa diri saya juga seorang koruptor. Koruptor waktu, koruptor belajar, koruptor kewajiban. Dan itukah nasionalisme? Tidak kawan! Indonesia perlu pemimpin-pemimpin bangsa yang jujur.

Begini ya, seperti kata pepatah “Jangan memvonis apapun yang jelas-jelas kau tak tahu kebenarannya”.  Disini saya tidak akan memvonis siapa yang salah, siapa yang tidak nasionalis, atau siapa saja yang koruptor. Saya hanya menginginkan kesadaran dari semua pihak untuk meningkatkan rasa cinta pada tanah air. Karena dengan bermodal cinta kita akan bisa melakukan segalanya tanpa paksaan dan tekanan.
“Satu langkah kecil untuk Indonesiaku”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar