annaml-kuro.blogspot.com |
Apa maksud judul saya diatas? Menuhankan KERJA KERAS yang seperti apakah gerangan?Ini adalah sepenggal kisah yang saya alami sendiri, semoga teman-teman semua dapat memperoleh hikmah setelah membacanya..
Selasa, 27 Mei 2014. Hari itu adalah hari yang paling
mendebarkan bagi semua siswa/i SMA yang mengikuti SNMPTN. Karena pada hari itu
hasil yang telah ditunggu selama kurang lebih satu bulan akan diumumkan.
Pagi itu, aku sudah resah seresah-resahnya menunggu
pengumuman tersebut. Konon katanya, pengumuman itu akan diumumkan pukul 12.00 WIB. Aku mencari info di internet berharap ada info tentang yang satu ini, mulai dari twitter, surat kabar elektronik, dll.
pengumuman tersebut. Konon katanya, pengumuman itu akan diumumkan pukul 12.00 WIB. Aku mencari info di internet berharap ada info tentang yang satu ini, mulai dari twitter, surat kabar elektronik, dll.
Perasaanku tidak enak. Yah, itulah yang aku rasakan pada saat
itu. Namun, aku terus mencoba membesar-besarkan hati dan berharap semoga
persaan tidak enak itu tidak membawa kabar buruk menurutku saat itu.
Detik demi detik, waktu terus berjalan. Dan tibalah si jarum
jam pada angka 12. Setelah aku melaksanakan shalat dzuhur berjamaah dengan
ibuku, telepon ibu berdering. Dan ternyata telepon itu dari ibunya temanku yang
menanyakan bagaimana hasil punyaku, karena si anak dari ibu yang menelepon itu
ternyata belum beruntung.
Aku semakin gusar, karena temanku yag satu ini dapat
dikatakan dia adalah anak yang pintar. Lebih pintar dariku, pikirku. Lalu ku
coba memberanikan diri membuka website resmi SNMPTN. Dan disana, tampilannya
sudah berubah dari biasanya. Lalu aku masukkan nomor NISN dan password yang
diminta di jendela tersebut untuk melihat hasil seleksi SNMPTN.
Dan terbuka sudah semuanya, tulisan disana sangat singkat
namun bikin jleb banget. “Anda tidak
lolos seleksi SNMPTN 2014.”
Aku yang awalnya jujur sangat sangat berharap tembus SNMPTN
merasa terpukul. Apalagi melihat teman-temanku yang memposting di sosial media
bahwa dirinya dinyatakan lolos seleksi SNMPTN.
Perasaanku waktu itu rasanya seperti nano-nano. Aku ingin
menangis tapi tak bisa, ingin kecewa tapi tak ada guna. Melihatku yang seperti
itu, ibuku terus menyemangatiku, kakakku yang sudah sangat penasaran yang jauh
di kota kembang sana juga memberikanku semngat lewat sms, adikku,
teman-temanku, mereka menyemangatiku. Aku sangat beruntung memiliki mereka,
pikirku. Ayahku, yang pada saat pengumuman itu sedang menjemput nafkah di kota
lain, juga menyengajakan pulang pada malam ke 28 Mei. Ia mungkin merasa
khawatir padaku.
Yang aku ingat hanya ini, “sudahlah dek, jangan berkecil
hati. Ibu juga berdoanya supaya ade dapet yang terbaik. Jika sekiranya itu tidak
baik buat dek, Allah SWT akan menggantikannya dengan yang lebih baik.” Ucap ibu
padaku.
Awalnya aku mencoba untuk tegar. Namun, malam ke 28 Mei aku
benar-benar sudah tak bisa menahan tangisku. Aku menangis. Aku menghampiri
ibuku, memohon maaf padanya, karena aku merasa selalu merepotkannya.
Dan akhirnya aku mengerti, aku menyadari kesalahanku Ya
Allah. Seperti apa yang aku bilang diatas, AKU MENUHANKAN KERJA KERASKU, AKU
MENUHANKAN MIMPI-MIMPIKU SEOLAH SEMUANYA ADALAH YANG TERBAIK UNTUKKU DAN
SEMUANYA DAPAT DIRAIH.
Sekarang aku menyesali semuanya, aku melupakan sesuatu yang
paling berharga yaitu TIDAK ADA SESUATUPUN TERJADI TANPA KEHENDAK ALLAH SWT.
Karena pada dasarnya Allah lah tuhan kita, yang bisa merubah sesuatu yang tidak
mungkin menjadi mungkin, maha menjadikan sesuatu, dan yang maha tahu apa yang
terbaik untuk seluruh hamba-Nya.
Pesan terakhir,
Bersifat Raja’ boleh, namun harus tetap qanaah dan tawakal.
Yakinlah pada apa yang dipilhkan Allah untuk-Mu adalah hal yang paling baik,
walalupun kau merasa sesuatu itu tidak baik untukmu. “Allah maha Mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui...”
Aku tak pernah tahu apakah ini nikmat atau musibah, namun aku
harus tetap berhuznudzan terhadap Allah, Tuhanku.
KEEP SPIRIT AND SMILING! PERJUANGAN BELUM BERAKHIR!
SEMANGAAAAAAAT! :-------D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar