“Tidak selamanya
menghindar merupakan refleksi dari adanya perasaan tidak suka atau benci,
terkadang menghindar itu merupakan cara yang paling ampuh untuk tidak tumbuh
api sengsara”
Kalimat pembuka yang cukup layak menurutku, kebanyakan orang
berpikir bahwa menghindarnya seseorang karena orang tersebut membencinya. Dan aku
tekankan, tak selamanya menghindar itu karena benci.
Karena perasaan manusia mudah untuk dibolak-balikkan, karena
hati manusia mudah sekali jatuh dan rapuh. Kadang menghindar itu karena kita
ingin namun kita tahu bahwa hal tersebut tidak boleh, faham?
Analoginya, ketika kita ingin sepeda tapi kita tidak mampu
untuk membelinya, kita kemudian melihat sepeda itu setiap hari dan terus
mengingatnya, maka keinginan itu akan terus ada. Dan yang paling berbahaya
ketika kita bahkan meghalalkan segala cara untuk mendapatkan sepeda tersebut. Lain
halnya ketika kita mengubur semuanya, ketika kita mencoba untuk melupakan dan
menjauh dari tempat sepeda tersebut, maka lambat laun keinginan tersebut akan
memudar kemudian hilang sama sekali.
Dan itulah yang tengah aku lakukan, bukan karena aku
membenci apapun yang berkaitan tentangnya, namun karena aku sadar bahwa aku
tidak boleh berlaku seperti itu walaupun aku ingin. Karena akan tiba saatnya
bahwa aku benar-benar akan lupa dan jauh dari semua tentang kamu, dan aku
sekarang tengah mempersiapkan semuanya.
Semoga kamu mengerti...
e&q2euy wkwk
BalasHapushuahahahahaa kepo ih macaan -____-
BalasHapus