Selasa, 31 Januari 2017

Garis Waktu karyanya Fiersa Besari



Hai, hehehe.
Lagi seneng-senengnya alias lagi baper-bapernya gara-gara baca novelnya Fiersa Besari yang judulnya Garis Waktu. Sumpah itu novel keren banget. Aaaa sukaa.
Aku rampung baca novel yang isinya  sekitar 200 halaman dalam beberapa jam. Addicted banget sih. Bikin pengen keterusan baca. Gabisa berhenti. Hahaha. 

Isinya tuh lain dari novel yang pernah aku baca sebelumnya. Keren deh pokoknya. Cara penulisan, penuangan perasaan lewat kata-katanya tuh ngena banget. Eh sekedar info bagi yang belum tahu siapa itu Fiersa Besari, dia itu cowok ya bukan cewe, hehe ups sorry om Fiersa bukan maksud ngejek, tapi jujur aku nyangkanya dari namanya tuh kukira cewek tapi ternyata cowok, haha, asli orang Bandung. Biasa ya, kebanyakan yang nyenengin itu dari Bandung, seperti halnya Dilan wkwk. 

Kronologisnya kenapa bisa baca  tuh kan lagi iseng-isengnya nyari novel baru, liburan gabut bener, adanya buku pelajaran sih, Cuma suka males kalo baca buku pelajaran tuh ahaha, alhasil aku googling, eh ternyata ada novelnya Fiersa Besari, aku baca resensi bukunya, eh kayaknya keren, lalu aku download deh pdfnya, sorry ngga modal banget ya, hahaha lagi bokek sih engga ada anggaran buat beli buku, kalo ada e-booknya sih ngapain beli bukunya kan sama-sama buat dibaca, itu sih pikiran versi aku. Hehehe.


Didalam buku Garis Waktu ini, seorang Fiersa Besari menceritakan tokoh Aku dan Engkau. Dimana si tokoh aku itu adalah teman dekatnya si tokoh Kau, Cuma si Akunya itu punya perasaan lebih dari sekedar teman. Akhirnya mereka jadian, tapi karena terpisah oleh jarak, si tokoh Aku harus pergi merantau demi cita-citanya, jadi LDR kan, nah si tokoh Kau nya itu berkhianat alias selingkuh,aaaa sakit deh diselingkuhin wkwk , sok tau ya aku pacaran aja ngga pernah apalagi diselingkuhin eaaak. Hahahaha.

Didalamnya itu engga banyak percakapan layaknya novel-novel yang lain. Sebangsa buku harian dari tokoh aku yang menceritakan indahnya merasakan perasaan sayang pada tokoh Kau, menjalin hubungan bersama, lalu kemudian dikhianati. Jadi isinya tuh lebih kayak curhatan. Bahasanya tinggi banget alias puitis banget. Ahaha. Suka banget sama jalan pikiran dari tokoh Aku. Keren. Berkelas deh. Dalem. Ahaha. Sampe galeri foto aku penh sama screen shoot novel ini tuh, mau dihapus sayang. Ahaha.

Banyak banget cuplikan kata-kata sampe aku bingung mau save yang mana. Ahaha. Berasa baca puisi tapi ada ceritanya. Hihi.

”Jika ingin menetap, jangan menetap sebagai tanda tanya, tapi sebagai titik pengembaraan. Kau jernih diantara buram, nyata diantara nanar. Biar kurengkuh dirimu beberapa milimeter ke dekat jantungku, agar detaknya seirama dengan jantungmu. Karena aku ingin hatiku dan hatimu saling berkonspirasi, berkonsorsium, berkongsi, berkomplot, hingga akhirnya berkolaborasi. Karena aku yang egois ini hanya ingin kau menjadi milikku sekarang” –Fiersa Besari

“Menyayangimu sangatlah mudah, Aku bisa melakukannya berulang kali tanpa pernah merasa bosan. Yang sulit itu cara menunjukkannya.”- Fiersa Besari

“secara terselubung, kususupi hari-harimu dengan pengharapan. Secercah harapan mampu hadir, walaupun di ruang yang gelap. Tenang saja, kau takkan kehilangan perhatianku. Aku hanya menyembunyikannya dengan lebih rapi lagi.”- Fiersa Besari

“Sekuat-kuatnya seorang memendam, akan kalah dengan yang menyatakan,sehebat-hebatnya seorang penunggu, akan kalah oleh orang yang menunjukkan.”-Fiersa Besari

“Tapi, aku mampu untuk memandangimu dari kejauhan tanpa pernah berhenti mendoakan. Aku juga mampu menjadi rumah bagimu, menunggumu yang tak tahu arah pulang,sungguh aku mampu merindukanmu tanpa tahu waktu, tanpa sedikit pun alasan. Untukmu, aku mampu. Karena Kau pantas dengan semua pengorbanan.”- Fiersa Besari

“Aku rindu sosokmu yang memberitahuku bahwa cinta terpendam adalah bahasa keheningan dengan hati yang saling menggenggam. Jadi, apakah salah jika namamu saja yang terukir, meski rasa ini tanpa nama, tanpa sebab, tanpa mula, tanpa akhir?”- Fiersa Besari

“Lambat laun aku sadari, bahwa rindu memang harus sembunyi-sembunyi. Bukan untuk disampaikan, hanya untuk dikirim lewat doa. Beberapa rasa memang harus dibiarkan menjadi rahasia. Bukan untuk diutarakan, hanya untuk disyukuri keberadaanya.”- Fiersa Besari

”Biarlah kata ‘apa kabar’ menjadi pengganti ‘aku rindu’, ‘jaga dirimu baik-baik’ menjadi pengganti ‘aku sayang kamu’, tangannya menjadi pengganti tanganku untuk menuntunmu, pundaknya menjadi pengganti pundakku untuk bersandar. Biarlah gemercik gerimis, carik senja, secangkir teh dan bait lagu menjadi penggantimu untukku.”- Fiersa Besari

“Menyayangimu adalah soal keikhlasan. Bukan keikhlasan untuk terus-terusan diberi harapan semu, melainkan keikhlasan untuk menyadari bahwa memang seharusnya kau berhak untuk bahagia. Urusan apakah aku yang membuatmu bahagia atau bukan, itu tak jadi soal.”_Fiersa Besari

“Ketahuilah, beberapa tangan melepaskan genggamannya saat hidupmu bertambah sulit supaya tanganmu kosong dan bisa digenggam oleh seseorang yang takkan pernah melepaskanmu.”_Fiersa Besari

“Jatuh hati tak pernah bisa memilih, Tuhan yang memilihkan. Kita hanya korban, kecewa adalah konsekuensi, dan bahagia adalah bonus.”- Fiersa Besari

“Mereka menyukaimu karena tampangmu. Aku menyukaimu karena pemikiranmu. Wajah akan menua, tapi otak akan mematang. Mereka marah karena chat-nya engga dibalas. Aku malah bersyukur karena kau bukan orang yang kecanduan bermain gadget. Berbincang sambil bertatapan selalu lebih baik. Mereka ingin merantaimu. Aku ingin terbang bersamamu. Karena ‘rasa’ hanya mengikat tanpa pernah mengekang. Mereka membencimu karena kau berbeda. Aku akan membencimu jika kau berusaha untuk menyeragamkan dirimu. Kau unik seperti ini. Tak perlu berubah untuk disenangi. Mereka berusaha mengejarmu mati-matiaan. Aku berusaha berjalan disebelahmu. Bagaimana bisa berpegangan tangan kalau tidak bersampingan? Mereka kesal karena kau terlalu sibuk. Aku senang kau berusaha mengejar mimpimu. Karena mimpi adalah segalanya, melebihi rasa dua anak manusia. Mereka berdoa untuk bisa bersamamu. Aku berdoa agar kau selalu bahagia. Dan doaku selanjutnya adalah : semoga aku ada didalam skema kebahagiaanmu.”- Fiersa Besari

“Aku tidak mahir mengejar, tapi aku tahu caranya menunggu. Aku tidak mahir berkata-kata, tapi aku tahu cara mendoakanmu. Aku tidak mahir memberi saran, tapi aku tahu cara mendengarkanmu. Aku tidak mahir melawak, tapi aku tahu cara membuatmu bahagia. Aku tidak mahir memimpin, tapi aku tahu caranya menuntunmu. Aku tidak mahir untuk rela mati, tapi aku tahu cara hidup denganmu. Aku tidak tahu dimana ujung perjalanan ini, aku tak bisa menjanjikan apapun. Tapi selama aku mampu, mimpi-mimpi kita adalah prioritas. Oleh karena itu, maukah kau bersanding denganku?”. -Fiersa Besari

“Terimakasih karena telah menuntunku untuk tersenyum ketika beranjak tidur. Jika kata ‘sayang’ terlalu berlebihan untuk memaparkan apa yang aku rasakan, biarkan aku menjadi seseorang yang menjagamu ketika kau rapuh, dan menarikmu turun ketika kau terlalu angkuh. Akan tetapi, jika kata ‘sayang’ tidak berlebihan, maka izinkan aku mengucap ‘aku menyayangimu’ .... tanpa batas waktu.”- Fiersa Besari

Whahaha dan masih banyak lagi kata-kata ungkapan dari seorang Fiersa Besari yang puitis, dalem dan penuh makna. Gimanaa? Setelah baca ulasan yang aku ceritakan, penasaran gak? Kalau penasaran buruan baca. Karena buat aku pengalaman tuh ngga perlu harus ngerasain sendiri. banyak baca cerita tuh semacam dapat banyak pengalaman dalam waktu yang lebih singkat. Seberapa panjang sih umur kita buat ngerasain semua pengalaman? Yosh. Hidup Cuma sekali. Nikmati jalani. Jangan sampai ntar menyesal diakhir. Bahagia maupun sedih adalah bumbunya kehidupan. Manis getirnya hidup harus kita rasain lewat apapun itu. Karena semuanya tidak lain dan tidak bukan adalah untuk mendewasakan. Hehehe. Udah ah guys, segitu paling dari aku buat ulasan Novel karya Fiersa Besari dengan judul Garis Waktu. Selamat membaca, buat yang pesasaran. See yaaa! Hehehe.


1 komentar: